Klik!

Jumat, 18 Januari 2013

Info KRL yang Tidak Beroperasi

Banjir di stasiun Tanah Abang (dok. viva news)
Banjir yang tak kunjung surut masih terjadi di beberapa stasiun KRL di Jakarta. Hingga kini pun masih turun hujan di beberapa wilayah. Beberapa jalur KRL sudah tidak tergenang banjir, tetapi lumpur bekas banjir masih menutupi rel sehingga jalur masih tetap tidak bisa dilewati.

Jalur KRL Tn Abang-Manggarai terputus (dok. Okezone)

Berikut ini adalah informasi transportasi KRL Jabodetabek yang masih digenangi banjir:

1. Lintas Jatinegara - Kemayoran PP tersedia Perjalanan KRL Ejek (tambahan).
2. Lintas Stasiun Tanahabang - Manggarai masih terputus di KM 3 sehingga tidak ada perjalanan KRL.
3. Lintas Tangerang - Duri tidak Beroperasi pada hari ini.
4. Lintas Bogor - Jakarta dan Bekasi - Jakarta beroperasi hanya sampai Stasiun Manggarai karena Stasiun Jakarta Kota masih mengalami banjir.
5. Lintas Serpong - Tanahabang hanya sampai Stasiun Palmerah karena Tanahabang masih banjir.

*sumber: @CommuterLine

Titik Banjir di Jakarta yang Tidak Bisa Dilewati

Banjir hingga kini masih melanda beberapa wilayah  di Jakarta. Jakarta Barat merupakan bagian terkena banjir yang terparah. Grogol, tepatnya di depan Universitas Trisakti masih banjir setinggi setengah meter. Sementara Daan Mogot hingga Green Garden juga masih terjadi banjir. Akibatnya, beberapa koridor busway untuk sementara tidak bisa dioperasikan. Beberapa koridor busway yang tidak bisa dioperasikan itu di antaranya ialah koridor 9 arah PGC-Grogol dan koriodor 10 arah PGC-Priok. Selain itu, masih ada beberapa koridor lagi yang tidak bisa dilewati Transjakarta, bahkan lumpuh total.

Banjir hingga kini masih menggenangi wilayah Grogol (sindonews.com)

Berikut ini adalah informasi titik banjir di Jakarta yang sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan bermotor (news.liputan6.com: 18/01/2013 05:49 ).

1. Genangan air di ruas Jalan Daan Mogot atau Jembatan Gantung, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan.

2. Genangan air di depan Central Park, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan.

3. Genangan air di ruas Jalan Kyai Tapa, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan.

4. Genangan air di depan Universitas Trisakti arah Roxy, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan.

5. Gengan air di depan Mall Citraland, Grogol, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan.

6. Genangan air di sekitar empat penjuru traffic Light Grogol, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan.

7. Genangan air di ruas Jalan Tubagus Angke arah Jembatan Dua, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan.

8. Genangan air di ruas Jalan Daan Mogot atau depan Indosiar, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan.

9. Banjir sekitar 60 cm depan Mangga dua Square. Saat ini lalu lintas tidak bisa dilintasi.

10. Banjir sekitar 35 cm di Jalan Cilandak barat. Lalu lintas tidak bisa dilintasi dikedua arah.

11. Banjir sekitar 50 cm di Jalan Bangka Jaksel. Lalu lintas tidak bisa dilintasi kedua arah.

12. Lalulintas dari Tomang arah ke Harmoni tidak bisa dilintasi Imbas Banjir di Jatipulo.

13. Banjir sekitar 50 cm di Pejagalan Mampang. Lalu lintas tidak bisa dilintasi kedua arah.

14. Banjir Sekitar 20 cm di Jalan Latuharhari. Jalan masih bisa dilintasi kendaraan. Namun, warga dihimbau agar tetap waspada banjir terjadi lagi.

15. Banjir sekitar 80 cm di Jalan Abdullah Safii Tebet. Lalu lintas tidak bisa dilintasi dikedua arahnya.

16. Banjir sekitar 45 cm di Tol Pulit arah Tomang KM 14.400 ( Grogol ) , saat ini lalu lintas tidak bias dilintasi kedua arah

17. Banjir sekitar 40 cm depan ASTRA Honda Jakut , saat ini lalu lintas tidak bisa dilintasi.

18. Banjir sekitar 45 cm di Jatipulo Jakbar, saat ini lalu lintas dari Tomang arah Harmoni tidak bisa dilintasi.

Selasa, 15 Januari 2013

Suatu Hal Menggelitik Mewarnai Penggusuran Kios

Ketika mendatangi lokasi penggusuran kios di Stasiun Pondok Cina Senin lalu (14/1), terlihat anak-anak sedang berkumpul. Mereka sepertinya sedang asyik melakukan sesuatu. Apa ya, yang sedang mereka lakukan?

Penasaran dengan keceriaan bocah-bocah tersebut, kami pun mendekati mereka. Ternyata mereka sedang asyik "melukis" wajah seorang tokoh dalam poster yang terpampang di sana. Goresan demi goresan tinta hitam "menghiasi" wajah tokoh paling utama di negara kita.


Agar lebih jelas, kami pun bertanya dan inilah isi percakapan kami dengan mereka.
Kami: Lagi apa, dek?
Bocah: Iseng nyoret-nyoret.
Kami: Kok, posternya dicoret-coret? Adek tahu nggak, itu gambar wajah siapa?
Bocah: Nggak tahu. Bukan bapak gua ini hehehe.

Sedih ya, anak sekecil mereka tidak tahu siapa wajah yang sedang mereka "lukis" itu. Padahal, itu adalah wajah presiden kita. Sebegitu tidak terkenal dan terlihatkah presiden kita di mata mereka?

teks: tik
foto: grc

Penggusuran Paksa Kios Stasiun Pondok Cina

Depok--Senin, 14/1/13. Telah terjadi penggusuran paksa di St. Pondok Cina. Sejumlah kios luluh lantak dirusak preman bayaran. Para pedagang di kios tersebut mengaku bahwa mereka bersedia untuk ditata, ditertibkan, dan diatur. Bukan digusur. 


Buku-buku di kios mereka rusak dan berserakan. Sudah jelas mereka mengalami kerugian yang cukup besar. Padahal, sejumlah pedagang menggantungkan hidupnya dari berdagang buku di kios itu. Begitu pula dengan mahasiswa UI dan Gunadarma yang berada dekat dengan St. Pondok Cina, mereka juga membeli buku, alat tulis, dan perlengkapan kuliah lainnya di kios itu. Jadi, dapat dikatakan bahwa pedagang dan mahasiswa tersebut saling membutuhkan.
 
Tidak terima dengan penggusuran tersebut, para pedagang akhirnya memblokir rel kereta sehingga keberangkatan kereta terganggu. Mereka memblokir dengan cara meletakkan bongkahan-bongkahan kayu dan besi dari bangunan kios yang dirusak di sepanjang rel Pondok Cina. Di sana juga terpampang poster yang bergambarkan wajah SBY, Dahlan Iskhan, dan Ignasius Ionan (Direktur PT KAI). "Dicari! Orang Hilang" begitulah kata-kata dari poster tersebut.


Entah siapa dalang di balik penggusuran paksa itu. Bukankah pemerintah telah memiliki petugas khusus untuk menertibkan tempat umum? Akan tetapi mengapa oknum tidak berwenang yang mengambil alih tindakan tersebut, bahkan secara paksa? Di manakah ketiga orang hilang tersebut? Di mana pula hati nurani mereka? (tik)

Jumat, 04 Januari 2013

Sudah Dekat Hari "H", Tapi Belum Dapat Tempat Magang

frustasi belum dapet magang
Banyak mahasiswa yang mengalami masalah ini. Biasanya ini terjadi karena kesalahan mahasiswa itu sendiri. Tapi ada juga karena kesalahan pihak lain. Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengatasinya?

Cara Mencegah:
1. Hati-Hati dengan Perusahaan yang Sulit dan Lama Memberi Keputusan
Hati-hati dengan perusahaan yang tidak bisa memberi kepastian kamu diterima atau tidak. Perhatikanlah kata-kata yang ia ucapkan. Jika meragukan atau PHP (pemberi harapan palsu), lebih baik kamu segera cari penggantinya. Biasanya batas maksimal kamu dipanggil perusahaan ialah 2 minggu. Lebih dari itu artinya kamu tidak diterima.

2. Atur Strategi
Aturlah strategi dalam menentukan waktu untuk mencari tempat magang. Jangan sampai kamu baru siap setelah harinya mepet. Ketika mepet, kamu pasti akan terburu-buru dan panik. Sesuatu yang dilakukan dengan terburu-burudan panik itu tidak baik dan hasilnya tidak akan memuaskan.

3. Buat Surat Pengantar Kampus Lebih dari Satu
Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu kamu selama mencari tempat magang. Biasanya surat pengantar baru jadi setelah 3 hari atau seminggu. Oleh karena itu, lebih baik kamu ajukan surat pengantar lebih dari satu/untuk beberapa perusahaan.

4. Selalu Tanyakan Apakah Surat Pengantarmu Sudah Jadi atau Belum
Setelah mengajukan surat pengantar kepada keskretariatan kampus, usahakan untuk terus menanyakan apakah suratmu sudah jadi atau belum. Jangan sampai kamu tidak tahu dan tidak segera mengambilnya, padahal surat itu sudah jadi sejak beberapa hari yang lalu. Sayang kan, kalau waktumu terbuang percuma?

5. Melamarlah di Beberapa Perusahaan yang Tidak Langsung Meminta Surat Pengantar dari Kampus
Hal ini berguna untuk jaga-jaga jika kamu tidak diterima di satu perusahaan itu. Memang ada beberapa perusahaan yang tidak langsung meminta surat pengantar magang dari kampus. Hal ini sah-sah saja kamu lakukan karena jika kamu diterima tapi kamu menolaknya, kuota perusahaan itu untuk angkatan di bawahmu tidak akan menurun, kecuali untuk perusahaan yang dari awal meminta surat pengantar magang dari kampus.

6. Cari Tahu Apakah Kuota di Perusahaan Masih Banyak
Ada baiknya kamu cari tahu kemungkinan masih banyaknya atau tersedianya kuota untuk kamu. Kalau bisa, batalkan untuk melamar di perusahaan yang sudah banyak pelamarnya, tetapi kuotanya hampir habis atau sedikit.

7. Jangan Mau Dioper Teman Seperjuangan Demi Orang Lain
Ketika magang, kita memang lebih mengutamakan diri sendiri. Namun, tidak baik juga jika mengoper teman seperjuangan demi teman tidak seperjuangan. Itu akan menyusahkan temanmu. Bisa juga menyebabkan temanmu frustasi, bahkan membencimu. Begitu pula kamu jangan mau dioper seperti itu, apalagi ketika kamu sedang "sekarat". Bertindaklah dengan tegas agar temanmu mengerti bahwa kamu yang lebih berhak dipilih dibandingkan dengan yang lain.

Cara Mengatasi:
1. Minta Bantuan Teman
Tanyakan pada temanmu apakah mereka memiliki rekomendasi untuk magang. Beruntung jika temanmu mengoper dirinya untuk kamu ke perusahaan itu karena ia telah diterima di perusahaan lain.

2. Minta Bantuan Dosen
Cari informasi magang dari dosen-dosen kamu di kampus. Biasanya, dosen di kampus ada yang sebagai praktisi (karyawan perusahaan). Siapa tahu dia bisa membantumu di saat kepepet belum mendapatkan tempat magang. Inilah gunanya mengenal dan dekat dengan dosen.

3. Ajimumpung
Kalau sudah melewati hari "H" tapi masih belum mendapatkan tempat magang juga, melamarlah ke perusahaan lain dan tidak usah milih-milih. Terima saja jika perusahaan itu menerimamu karena belum tentu perusahaan lain mau menerimamu. Jadi, ajimumpung lah daripada enggak dapet sama sekali.

Mau bagaimanapun kebanyakan itu akibat salah diri sendiri. Semestinya kita harus siap dan serius dalam menjalani masa-masa pra-magang agar tidak kepepet seperti ini.

Tips Memilih Tempat Magang Untuk Mahasiswa


Ketika memasuki semester akhir, mahasiswa akan mendapatkan tugas untuk magang sesuai dengan jurusannya. Magang sangat berguna untuk mahasiswa agar mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Namun, terkadang mahasiswa bingung harus memilih tempat magang yang mana. Apalagi, magang menjadi suatu tuntutan dari kampus yang harus dipenuhi untuk sidang kelulusan nanti. Pastinya, mahasiswa ingin magang di perusahaan yang bagus dan sesuai dengan harapan. Jadi, agar tidak salah memilih tempat magang, apa saja yang harus diperhatikan? Mari kita simak tips di bawah ini:

1. Putuskan Bidang Apa yang Dipilih
Pilihlah bidang magang yang sesuai dengan materi kuliah yang pernah kamu pelajari. Usahakan bidang itu sesuai dengan kemampuan kamu juga. Karena jika tidak sesuai, bisa-bisa nanti kamu akan keteteran dan kesulitan ketika magang.

2. Cari Referensi Tempat Magang
Sebelum kita meng-apply lamaran magang ke perusahaan, ada baiknya jika kamu mencari referensi tempat magang terlebih dahulu. Carilah informasinya melalui internet, dosen, buku kumpulan alamat perusahaan, atau melalui teman. Siapa tahu kamu mendapatkan beberapa referensi tempat magang yang pas untuk kamu.

4. Tentukan Target Perusahaan, Usahakan yang Bonafit
Pilihlah beberapa tempat magang, jangan hanya satu. Banyaknya referensi dapat dijadikan sebagai pertimbanganmu untuk memilih tempat magang yang tepat. Selain itu, sebagai persiapan untuk kemungkinan kamu ditolak di perusahaan tempat kamu melamar sebelumnya. Usahakan untuk memilih tempat magang di perusahaan yang bonafit. Mengapa? Karena perusahaan yang bonafit pasti memiliki sistem kerja yang teratur dan baik. Kesejahteraanmu juga diperhatikan, misalnya mendapatkan uang tarnsport atau gaji standar magang. Selain itu, ketika kamu melamar kerja nanti, pelamar yang memiliki pengalaman bekerja di perusahaan bonafit akan lebih diutamakan dibandingkan dengan yang dari perusahaan biasa. Bisa jadi perusahaan bonafit bekas tempat magangmu tersebut akan membutuhkanmu lagi untuk bekerja di sana. Lumayan, kan?

5. Siapkan Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil karya untuk lampiran melamar kerja atau magang. Beberapa perusahaan tertentu ada yang meminta portofolio sebagai syarat lamaran, tapi ada juga yang tidak. Perusahaan meminta portofolio untuk dijadikan bahan pertimbangan apakah diterima atau tidak. Maka dari itu, akan lebih baik jika kamu siapkan portofolio terlebih dahulu. Pilihlah hasil karyamu yang bagus dan sesuai dengan tema magang yang kamu pilih. Kemudian susunlah menjadi satu jilid dengan rapi dan menarik.

6. Hubungi Perusahaan yang Dituju
Sebelum mengirim lamaran magang ke perusahaan, kamu harus hubungi perusahaan yang ingin kamu tuju. Hal itu bertujuan untuk memastikan apakah perusahaan tersebut menyediakan magang atau tidak. Karena jika kamu sudah terlanjur apply, tapi ternyata perusahaan itu tidak butuh anak magang, artinya usahamu sia-sia. Maka dari itu, hubungilah perusahaan yang kamu tuju terlebih dahulu untuk mengetahui informasi tentang magang di sana. Jangan lupa kamu siapkan segala berkas untuk lamaran dengan lengkap.

7. Segera Kirim Lamaran
Jika kamu sudah mendapatkan informasi magang di perusahaan yang kamu tuju, dan perusahaan tersebut menyediakan magang, segeralah kamu kirim lamaran magangmu ke sana. Jangan sampai ada persyaratan melamar yang tertinggal. Agar cepat sampai di tangan HRD, usahakan kamu dapat bertemu langsung dengan HRD tersebut. Lamaran yang langsung sampai di tangan HRD akan lebih cepat diproses dibandingkan dengan yang sampai di resepsionis atau satpam terlebih dahulu.

Selamat mencoba, yaaa! Semangaaaat! :D

Kamis, 03 Januari 2013

Tips Mengatasi Kemacetan di Jakarta

Terkadang kita pernah berpikir bahwa mustahil mengatasi kemacetan di Jakarta. Mungkin kita berpikiran seperti karena sudah saking jenuhnya dengan kemacetan dan tidak percaya dengan kebijakan pemerintah. Namun, kemacetan di Jakarta tidak akan pernah usai tanpa adanya kesadaran individu masyarakat dan pemerintah, benar tidak? Jika masyarakat dan pemerintah saling bekerja sama, bukan tidak mungkin jika kemacetan dapat teratasi. Untuk itu, mulailah kita timbulkan kesadaran dalam diri masing-masing dengan cara:

1. Naik kendaraan umum. Banyak sekali kendaraan umum di Jakarta. Mau pergi ke manapun tinggal pilih mau naik apa. Ada kereta listrik (KRL), bus, metromini, mikrolet, bajaj, ojeg, taksi, dan sebagainya. Ongkosnya pun juga murah. Selain itu, kita tidak merasa lelah seperti membawai kendaraan sendiri. Jangan gengsi untuk naik angkot. Lihatlah saudara kita di Eropa. Meskipun mereka berdasi, tetapi mereka mau kok, naik kendaraan umum. Bahkan mereka juga tidak malu bersepeda ke kantor.

*dari berbagai sumber

2. Batasi kepemilikan kendaraan. Hampir setiap keapala keluarga di Jakarta masing-masing anggota keluarganya memiliki kendaraan pribadi. Mulai sekarang, batasi kepemilikan kendaraan pribadi di keluargamu, misalnya satu keluarga cukup dengan 1 mobil dan 1 sepeda motor. Mungkin memang berat untuk membatasi itu, tapi jika tidak kita sendiri yang memulai, siapa lagi?

3. Gunakan mobil pribadi hanya untuk berlibur, acara tertentu, atau keadaan darurat. Jika dilihat, memang banyaknya mobil pribadi yang membuat Jakarta macet. Selain tidak bisa menyalib di saat macet, mobil juga bisa dikatakan boros lahan. Maka dari itu, di saat hari kerja gunakanlah kendaraan umum. Biarkan mobil pribadimu beristirahat di rumah dan pakailah saat liburan karena saat itulah Jakarta cukup lengang. Bayangkan jika setengah dari seluruh penduduk di Jakarta menerapkan itu, bukan mustahil untuk Jakarta tidak macet.

4. Tertib berlalulintas. Ini adalah faktor yang sangat vital untuk mewujudkan kelancaran dan kenyaman berlalulintas. Patuhilah rambu-rambu lalulintas demi keselamatan dan kenyamanan bersama.

5. Aparat pemerintah dan masyarakat harus saling bekerja sama. Masyarakat harus mematuhi peraturan yang berlaku dan aparat pemerintah pun harus mendengarkan kritikan dan mewujudkan pendapat masyarakat yang positif dan efisien dalam mengatasi kemacetan. Aparat pemerintah, terutama kepolisian juga harus aktif dalam menciptakan keamanan berlalulintas agar masyarakat semakin tertarik untuk naik kendaraan umum.

Intinya, kemacetan harus diatasi secara bersama-sama. Karena jika hanya sedikit orang yang menerapkan tips ini, ya bisa dikatakan percuma. Gak mau Jakarta macet terus, kan? Yasudahlah daripada ngeluh dan cuma bisa mengkritik, lebih baik kita tanamkan kesadaran dalam diri kita dan terapkan tips tersebut secara kompak dan bijaksana. Ayo, semangat WUJUDKAN JAKARTA BEBAS MACET!

Ini Dia Penyebab Jakarta Selalu Macet

Apa yang ada di benak kamu tentang Jakarta? Kota serba ada? Kota metropolitan? Rajanya macet? Ya, benar semua! Kalau Jakarta itu sebagai kota serba ada dan metropolitan, tentu menjadi suatu kenikmatan untuk kita. Tapi, kalau Jakarta itu rajanya macet, bisa-bisa jadi musibah atau mimpi buruk untuk kita.
Dok. mobil.otomotifnet.com

Sejak dulu hingga sekarang intensitas kemacetan di Jakarta makin parah, terutama hari kerja. Bayangkan saja, baru keluar gang dari rumah, jalanan sudah macet, padahal kita berangkat sudah lebih pagi dari biasanya. Kemudian, di jalan raya juga macet. Niatnya berangkat lebih pagi supaya tidak telat, eh, ternyata telat juga. Usaha kita jadi terasa sia-sia, kan? Terus, kalau udah begini siapa yang salah?

Dapat dikatakan bahwa kita semua salah, termasuk pemerintah, pengendara kendaraan bermotor, pejabat, pedagang kaki lima, dan sebagainya. Mengapa begitu? Mari kita selidiki dulu penyebabnya yang di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Hampir setiap kepala keluarga menggunakan kendaraan pribadinya setiap hari. Banyak penduduk Jakarta menggunakan mobil pribadi berkapasitas 8 orang untuk ke kantor atau ke kampus yang hanya diisi untuk dirinya sendiri. Jika terjebak macet, ia menyalahi kendaraan lain seperti angkutan umum atau pengendara sepeda motor misalnya, padahal ia juga penyebabnya. Lalu, hampir setiap kepala keluarga yang masing-masing anggotanya memiliki kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) untuk dipakai setiap hari. Padahal, jumlah angkutan umum di Jakarta sangat banyak. Hingga kini, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 6,1juta unit (sumber antaranews.com).

2. Jumlah penduduk di Jakarta semakin meningkat. Bukan hanya faktor kelahiran yang menyebabkan Jakarta semakiln padat, tetapi juga urbanisasi penduduk. Setiap tahun, terutama ketika libur sekolah dan libur hari raya, Jakarta semakin ramai dan jalanan semakin macet. Mengapa? Kebanyakan penduduk kita membawa sanak-saudaranya ke Jakarta untuk bekerja dan tinggal di sini. Padahal, Jakarta sudah padat. Memang, Jakarta bisa dikatakan sebagai pusatnya perkantoran dan pendidikan. Kurangnya fasilitas dan wadah untuk bekerja dan bersekolah menjadi pemicu urbanisasi.

3. Penduduk di Jakarta lebih tertarik menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum. Memang sih, pergi ke kantor atau ke kampus naik kendaraan pribadi akan lebih cepat sampai daripada naik kendaraan umum. Tetapi, banyak pengguna kendaraan pribadi yang mengeluh capek dan pegal karena naik kendaraan pribadinya.

4. Tidak tertibnya pengguna jalan. Pengguna jalan bukan hanya pengendara kendaraan saja, tetapi juga para pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang mangkal di jalan. Sering sekali ketika lampu merah kendaraan saling serobot tidak mau berhenti. Yang giliran lampunya hijau jadi tidak bisa jalan dan macet semakin panjang. Pejalan kaki terkadang juga menyebrang saat lampu hijau. Itu sangat berbahaya karena selain dapat menyebabkan kecelakaan, lalulintas pasti akan terhambat. Pedagang kaki lima juga banyak yang menggunakan trotoar untuk mangkal dan berdagang di sembarang tempat.

5. Tidak adanya halte atau tempat khusus untuk pemberhentian kendaraan umum sehingga banyak angkot yang ngetem di sembarang tempat. Ini juga mengakibatkan macet. Kadang, angkot ngetem tidak hanya satu, tapi angkot yang lain juga ikutan untuk menunggu penumpang, dan ngetemnya bisa sampai di tengah jalan.

6. Banjir menjadi salah satu penyebab macet. Saat musim hujan, Jakarta selalu dilanda banjir. Ketika banjir, jalanan macet karena ruas jalan menyempit dan ada saja kendaraan yang mogok. Kalau sudah begitu, banjir yang disalahkan. Padahal, kita juga yang menyebabkan banjir karena tidak menjaga kebersihan lingkungan.

7. Kurang bertanggung jawabnya aparat lalulintas. Aparat lalulintas seharusnya dapat mengurangi dan mengatasi kemacetan di tempatnya bertugas. Sering sekali kita melihat aparat lalulintas yang terfokus pada handytalky-nya daripada lalulintas di tempatnya bertugas. Ada juga yang kerjaannya hanya berdiri diam di jalan, bahkan ada juga yang asik ngobrol dengan rekannya sementara lalulintas kacau. Bahkan aparat lalulintas justru banyak di sebar di sepanjang jalan yang jarang terjadi macet. Sedangkan di jalan yang selalu macet aparatnya hanya sedikit, mana yang lain? Lantas, apa gunanya mereka sebagai aparat lalulintas?

8. Tata kota Jakarta yang tidak rapi. Pemerintah kita memang kurang cerdas dalam menata kota, terutama jalan raya sehingga Jakarta termasuk sebagai salah satu kota tersemrawut di dunia. Maka jangan heran jika ada kata-kata "mustahil mengatasi macet di Jakarta".